Di tengah ancaman serius kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terus mengintai selama musim kemarau, Gubernur Jambi Al Haris bergerak cepat. Ia mengikuti rapat koordinasi penting bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menteri Kehutanan, serta Forkopimda Provinsi Jambi, Senin (28/7/2025), bertempat di Ruang JDAC, Kantor Gubernur Jambi.

Rapat tersebut digelar untuk memantau kondisi terkini serta menyusun langkah strategis penanganan Karhutla di Provinsi Jambi. Dalam laporan yang disampaikan, tercatat bahwa luas lahan yang terbakar telah mencapai 417 hektare.

“Sampai saat ini jumlah lahan terbakar sebanyak 417 hektar, dengan rincian 210 di lahan gambut, sisanya di lahan masyarakat dan lain sebagainya,” ungkap Al Haris.

Menurutnya, penanganan Karhutla bukan hanya tugas pemerintah daerah, tetapi juga memerlukan keterlibatan semua pihak termasuk dukungan pusat dan peran media yang akurat dan cepat dalam menyampaikan informasi.

“Kita berharap semuanya berkomitmen. Apabila ada bencana Karhutla kita harus mencegah dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalisir agar tidak terjadi lagi Karhutla di Jambi ini,” tegasnya.

Selain itu, Al Haris juga menyampaikan bahwa bantuan seperti OMC, Water Booming, dan Helikopter sangat penting untuk menunjang petugas dalam memantau titik api.

Al Haris juga mengajak media untuk selalu update dalam pemberitaan Karhutla, jangan sampai pemerintah pusat berasumsi masih ada Karhutla di Provinsi Jambi, padahal seluruh titik api sudah padam.

“Saya minta media lebih update dalam menerbitkan berita Karhutla, jangan sampai Kebakaran minggu lalu ditayangkan hari ini. Kesannya pemerintah pusat ada di Jambi padahal sudah padam,” pungkasnya.